Memilih pengembang properti yang tepat merupakan tahap krusial sebelum Anda memutuskan untuk membeli rumah. Hal ini bertujuan untuk menghindari potensi komplikasi di masa depan yang bisa saja terjadi karena kekuranghandalan pengembang.
Karena alasan tersebut, sangatlah penting untuk dapat mengidentifikasi beberapa indikator pengembang properti yang kurang terpercaya sebelum Anda memutuskan untuk membeli. Bila Anda menemui tanda-tanda tersebut, lebih baik mencari alternatif lain untuk menghindari penyesalan di masa mendatang!
1. Reputasi yang Kurang Baik
Dalam dunia properti, reputasi memegang peranan vital. Sebelum Anda membeli rumah, lakukanlah penelitian mendalam mengenai latar belakang pengembang di balik proyek tersebut.
Dalam melakukan penelitian ini, Anda bisa memeriksa testimoni dari konsumen, memahami proyek yang tengah dikerjakan atau yang sudah selesai, serta mencari feedback dari pembeli atau penghuni rumah di proyek yang Anda minati. Hindarilah pengembang yang memiliki jejak rekam negatif atau memiliki proyek dengan hasil yang kurang memuaskan.
2. Kualitas Bangunan Yang Mengecewakan
Satu cara untuk menilai keandalan pengembang adalah dengan melihat kualitas bangunan yang mereka hasilkan. Amatilah dengan detail material yang digunakan, struktur bangunan, serta pemeliharaan yang diterapkan pada proyek yang sedang dikerjakan atau yang sudah selesai.
Apabila Anda menemukan indikasi, seperti munculnya retakan atau pintu dan jendela yang tidak sejajar dalam jangka waktu yang singkat setelah rumah selesai dibangun, itu bisa menjadi tanda bahwa pengembang tersebut kurang memperhatikan aspek keamanan dan ketahanan.
3. Ambiguitas Dokumen Dan Perjanjian
Dalam industri properti, dokumen dan kontrak adalah landasan hukum yang vital dalam hubungan antara pengembang dan konsumen. Jika pengembang tampak kabur atau enggan memberi detail mengenai kontrak, hal tersebut patut untuk diwaspadai.
Pastikan Anda menelaah setiap dokumen dengan saksama sebelum menandatangani apapun. Jika Anda menemukan ketidakjelasan atau kekurangan pada dokumen, sebaiknya konsultasikan dengan seorang ahli hukum atau konsultan keuangan sebelum melangkah lebih jauh.
4. Penundaan Dalam Proyek
Keterlambatan dalam penyelesaian proyek bisa menjadi indikasi bahwa pengembang properti kurang efisien dalam mengelola proyeknya. Keterlambatan yang berkepanjangan bisa mengacaukan rencana keuangan Anda dan mengganggu kehidupan sehari-hari.
Maka dari itu, pastikan Anda mendapatkan informasi detail mengenai jadwal proyek dan berkomunikasi secara rutin dengan pengembang. Hal ini juga sebaiknya diatur dalam perjanjian, agar pengembang tetap berkomitmen dengan timeline yang telah disepakati.
5. Pelayanan Pelanggan Yang Kurang Responsif
Layanan pelanggan yang kurang cepat tanggap bisa menjadi peringatan bagi calon pembeli. Komunikasi yang baik antara pengembang dan konsumen adalah kunci utama dari kelancaran sebuah proyek.
Jika Anda mengalami kesulitan dalam mendapatkan respons dari pihak pengembang, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka kurang memperhatikan kebutuhan Anda sebagai konsumen. Ada kemungkinan pula mereka akan kurang responsif jika terdapat kendala dalam pembangunan atau selama proses transaksi.
Sebagai calon pembeli, penting bagi Anda untuk waspada terhadap ciri-ciri di atas agar tidak terperangkap dalam proyek yang dikelola oleh pengembang yang kurang profesional. Selalu lakukan penelitian mendalam sebelum mengambil keputusan, untuk mencegah potensi masalah di masa yang akan datang.