Banyak generasi muda yang telah memulai karirnya sering mengutarakan keinginan untuk memiliki rumah sebelum menginjak usia 30. Mengapa demikian?
Usia tiga dekade seringkali dianggap sebagai titik dimana seseorang beranjak dari masa muda yang penuh kegembiraan menjadi fase kedewasaan dengan tanggung jawab yang lebih besar.
Dari perspektif psikologis, menurut Profesor Peter Jones dari Cambridge University, seorang individu belum sepenuhnya masuk fase kedewasaan sebelum mereka mencapai usia 30 tahun.
Sedangkan dari segi finansial, usia 30 sering dijadikan sebagai batas waktu bagi seseorang atau keluarga untuk memiliki aset fundamental, seperti rumah.
Muncul pertanyaan, mungkinkah memiliki rumah di usia di bawah 30 tahun?
Berikut adalah beberapa saran bagi kamu yang bercita-cita memiliki rumah sebelum berusia 30 tahun:
Revisi Gaya Hidup
Gaya hidup mewah sering menjadi batu sandungan bagi banyak orang untuk mulai menabung. Kebiasaan menghamburkan uang berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan, sering membuat banyak orang kehabisan uang tanpa mereka sadari. Untuk mengatasi ini, mulailah dengan gaya hidup yang lebih hemat, misalnya dengan menghindari pembelian impulsif atau mengurangi kegiatan yang dapat menguras finansial.
Susun Anggaran Setiap Bulan
Penyusunan anggaran bulanan adalah kunci untuk memastikan tabungan tetap terjaga. Dengan menetapkan anggaran, kamu dapat lebih mudah mengendalikan pengeluaran. Sebagai langkah awal, prioritaskan kebutuhan dasar dan pertimbangkan untuk menerapkan skema 50:30:20, di mana 50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk kebutuhan pribadi, dan 20% disisihkan untuk tabungan.
Eksploitasi Instrumen Investasi
Investasi adalah cara cerdas untuk mengembangkan tabungan. Dengan berinvestasi, dana yang kamu miliki memiliki peluang untuk tumbuh dan memberikan keuntungan. Beberapa opsi investasi yang bisa dipertimbangkan antara lain reksadana, saham, emas, dan properti. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap investasi memiliki risiko, sehingga selalu lakukan riset dan pertimbangan matang sebelum memutuskan.
Sehingga, setiap investor perlu sangat teliti saat memilih instrumen investasi.
Semakin Dini, Semakin Baik
Setiap tahun, harga properti cenderung mengalami kenaikan, terutama karena ketersediaan lahan yang semakin menipis dan potensi inflasi. Jika kamu menunda pembelian properti sekarang, harga di masa mendatang mungkin tidak sesuai dengan ekspektasi kamu. Jadi, jika berharap memiliki rumah di bawah usia 30 tahun, sebaiknya tentukan pilihanmu saat ini.
Manfaatkan Skema KPR
Meskipun tabungan di awal karir mungkin belum cukup besar, ini bukan alasan untuk menunda kepemilikan rumah. Bank seperti BTN kini menawarkan skema Kredit Pemilikan Rumah (KPR) khusus untuk generasi muda, mulai dari usia 21 tahun.
“Kami ingin memudahkan generasi Z dalam investasi, salah satunya melalui kepemilikan properti dengan produk KPR BTN Gaess. Dengan bunga yang bersaing, kemudahan dalam pembayaran, dan proses yang cepat, kami ingin memastikan generasi Z dapat memiliki rumah dengan mudah,” kata Corporate Secretary Bank BTN, Ramon Armando.
Ramon menjelaskan bahwa produk KPR BTN Gaess ini dirancang khusus untuk generasi Z dan Milenial dengan rentang usia 21 hingga 40 tahun. Salah satu keunggulannya adalah program KPR tanpa uang muka dengan suku bunga yang kompetitif, bahkan mulai dari 1,99% untuk beberapa developer. Selain itu, jangka waktu kredit bisa mencapai hingga 30 tahun.
Tidak hanya itu, Bank BTN telah menjalin kerjasama dengan lebih dari 7.000 developer guna memastikan ketersediaan hunian bagi masyarakat. Berbagai jenis rumah tersedia, baik untuk tempat tinggal maupun investasi.
Mengenai proses aplikasi KPR, Ramon menegaskan bahwa generasi Z dapat mengajukannya dengan mudah secara online melalui aplikasi BTN Properti yang ada di SuperApp BTN Mobile, sehingga tidak memerlukan banyak waktu kunjungan ke bank.