Mengenali Resiko dalam Investasi Saham dan Bagaimana Menghadapinya

Avatar photo

S. Ikrar

Mengenali Resiko dalam Investasi Saham dan Bagaimana Menghadapinya

Investasi saham telah lama menjadi pilihan bagi berbagai kalangan, dikarenakan potensi keuntungan besar dalam durasi panjang. Namun, bagaikan dua sisi mata uang, saham juga membawa risiko yang perlu diwaspadai.

Adalah esensial bagi investor, khususnya yang baru mulai, untuk mengenali dan memahami risiko-risiko ini. Sebab dengan pemahaman yang benar, langkah untuk menghindari kerugian yang signifikan bisa lebih dipersiapkan. Bahkan, hal ini membantu dalam mempertahankan keuntungan yang telah diraih dari fluktuasi risiko.

Risiko dalam Investasi Saham

Berikut adalah delapan risiko dari investasi saham yang perlu Anda ketahui:

1. Risiko Likuiditas

Risiko ini berkaitan dengan kemampuan untuk menjual atau membeli saham tanpa mengganggu harga di pasar. Ini bisa terjadi karena minat beli yang rendah atau adanya keterbatasan dalam likuiditas saham tertentu. Dampak dari risiko ini bisa berupa penurunan harga jual jika peminat pembeli sedikit.

2. Risiko Pencoretan dari Bursa (Forced Delisting)

Risiko ini muncul saat perusahaan diharuskan untuk mencoret sahamnya dari daftar bursa. Alasan di balik pencoretan ini bisa bervariasi, seperti performa keuangan yang tidak memadai, ketidakakuratan dalam laporan keuangan, atau pelanggaran terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia.

3. Risiko Kehilangan Modal (Capital Loss)

Ini adalah situasi dimana investor mengalami kerugian akibat menjual saham dengan harga yang lebih rendah dibanding harga pembelian. Sebagai contoh, jika seseorang membeli saham dengan harga Rp 3.000 per lembar dan kemudian harga turun menjadi Rp 2.700, jika investor tersebut menjual sahamnya dalam keadaan tersebut, maka kerugian yang dialami adalah Rp 300 untuk setiap lembar saham yang dijual.

4. Ancaman dari Inflasi

Ancaman inflasi di ranah saham berkaitan dengan potensi berkurangnya daya beli seiring dengan meningkatnya inflasi. Inflasi merupakan situasi di mana harga barang dan jasa cenderung naik dalam periode tertentu.

Baca Juga:  8 Panduan Memulai Investasi di Pasar Saham bagi Pemula

Beberapa implikasi dari inflasi pada investasi saham meliputi berkurangnya nilai riil, pendapatan dari dividen, serta dampak terhadap performa keseluruhan pasar saham.

5. Ancaman Penangguhan Perdagangan (Suspend)

Selanjutnya, kita memiliki ancaman penangguhan perdagangan atau yang dikenal sebagai suspend. Saat saham tertentu mengalami suspend oleh pihak otoritas bursa efek, maka investor tidak dapat melakukan transaksi jual beli saham tersebut hingga status suspend dicabut.

Durasi suspend bisa berbeda-beda, umumnya berlangsung dalam kurun waktu pendek, seperti satu hingga beberapa hari perdagangan. Beberapa penyebab saham mendapat status suspend antara lain:

  • Lonjakan atau penurunan harga saham yang signifikan dalam waktu cepat.
  • Perusahaan mengalami pailit.
  • Ketika otoritas bursa menuntut klarifikasi dari perusahaan, misalnya terkait keterlambatan penyampaian laporan keuangan.

6. Ancaman Kebangkrutan

Setiap perusahaan berisiko menghadapi kebangkrutan, terutama jika mereka gagal memenuhi kewajiban utangnya dan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan. Dalam kondisi kebangkrutan, investor biasanya hanya mendapatkan sebagian dari nilai aset perusahaan setelah digunakan untuk melunasi utang-utangnya.

Ancaman kebangkrutan ini sering muncul saat performa perusahaan menunjukkan tren negatif, sehingga pendapatannya tidak mencukupi untuk menutupi utangnya.

7. Ancaman Pasar

Ancaman sistematis atau ancaman pasar berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh pasar, bukan hanya saham atau perusahaan tertentu. Dikenal sebagai ancaman yang tak dapat dieliminasi, ancaman ini mempengaruhi seluruh investor, baik yang baru maupun yang berpengalaman.

Beberapa contoh dari ancaman pasar antara lain perubahan suku bunga, kebijakan pemerintah, dan dinamika sosial politik di sebuah negara. Semua faktor ini dapat mempengaruhi seluruh saham tanpa memandang jenis atau sektornya.

8. Risiko Spesifik Perusahaan

Risiko spesifik perusahaan adalah jenis risiko yang hanya berdampak pada satu perusahaan tertentu, seperti ancaman dari kompetitor baru atau kesalahan dalam proses produksi. Meskipun merupakan risiko, namun investor dapat menguranginya. Investor yang berpengalaman biasanya lebih cekatan dalam mengelola risiko spesifik ini, sebab mereka mampu membedakan antara perusahaan dengan performa yang baik dan yang kurang.

Baca Juga:  7 Panduan Dasar Berinvestasi Saham bagi Pemula

Bagaimana Menghadapi Ancaman Dalam Saham

Setiap investasi saham tentu memiliki risikonya. Oleh karena itu, ada beberapa metode yang bisa diterapkan investor untuk mengatur risiko dan mengambil keputusan yang tepat. Beberapa di antaranya:

1. Mengenal Profil Risiko Diri

Sebelum berinvestasi, penting bagi investor untuk mengetahui profil risiko mereka. Ini membantu memastikan pilihan investasi sesuai dengan selera dan toleransi risiko mereka. Ada tiga jenis profil risiko:

  • Konservatif: Tipe investor yang cenderung mencari kestabilan dan keamanan daripada mengincar keuntungan besar.
  • Moderat: Investor dengan profil risiko ini memiliki toleransi risiko yang seimbang antara keuntungan dan potensi kerugian.
  • Agresif: Merujuk pada investor yang bersedia mengambil risiko besar demi keuntungan yang lebih tinggi.

2. Diversifikasi Investasi

Diversifikasi adalah langkah penting untuk meminimalisir risiko dalam saham. Ini berarti menyebar investasi di beragam saham atau aset. Sehingga, jika ada satu saham yang nilainya turun, portofolio keseluruhan tetap stabil. Sebagai contoh, memiliki campuran investasi di berbagai sektor, saham, obligasi, dan lainnya.

3. Riset Thorough

Mengadakan riset komprehensif adalah fondasi dalam mengambil keputusan investasi yang baik. Hal ini mencakup peninjauan laporan keuangan, analisis fundamental, dan berita terkini yang bisa mempengaruhi nilai saham.

Dengan melakukan riset menyeluruh, investor dapat mengenali potensi masalah dan mengatur risiko dengan lebih efektif.

Sebagai penutup, memahami dan mengenali setiap risiko dalam saham sangat penting. Dengan begitu, investor bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan dan menargetkan hasil yang optimal.

Bagikan

Tags

Rekomendasi